Predikat jomblo memang sangat menakutkan bagi remaja
yang
miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengat pacaran daripada
menyandang status ini. Meskipun sering kali dalam pacaran mereka
terpaksa, bisa
karena dipaksa orang tua, teman atau karena konsep diri yang salah.
Pilihan untuk pacaran atau menjomblo bisa kita putuskan
dengan sadar. Tulisan kali ini akan membantu kita untuk membuat
keputusan yang
benar dalam hidup.
Kenapa harus pacaran? Mungkin diantara kalian akan menjawab:
“biar gak kuper”
“biar gak dibilang gak laku”
“biar ada semangat buat belajar”
“pengen tau aja sih rasanya”
Masih banyak ala an yang bisa kamu ajakan sebagai
pembenaran.
Jika kamu takut dibilang kuper karna gak mau pacaran, maka
mreka yang aktivis pacaran itulah yang seharusnya dibilang kuper dan
kupeng
sedunia. Kenapa? Kerena orang pacaran itu hanya berkutat dari
pengetahuan tentang pacar, cinta ato penyakit
hati
lainnya. Biar gak dibilang gak laku, ketauilah dengan menjomblo harga dirimu akan lebih tinggi di banding
dengan teman”mu yang lebih milih pacaran.sebaliknya pacaran adalah ajang
maksiat yang sangat dilaknat Allah SWT.
Ngejomblo adalah
kondisi yang independen dan mandiri. Perempuan bukan berarti
harus
aleman ”manja” bergantung pad alai-laki dan merasa lemah. Tapi jadi
perempuan
itu harus punya pendirian, meskipun temanmu sibuk dengan pacaran tapi
kalian
harus tetap keukeh pada prinsip jomblo tapi shalihah.
Terlepas dari motivasi mereka yang pasti kamu harus punya
standar tersendiri, kanu tidak mau pacaran karna itu dosa, jomblo akan
lebih
mendalangkan pahala dan jauh dari maksiat. Intinya jomblo itu lebih
mulia, apa
lagi kalo itu diniatkan karena Allah semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar